Tim Pengabdian D-3 Farmasi UNS Berikan Pelatihan Pembuatan Balsam Aroma Terapi Berbahan Minyak Atsiri
D3 Farmasi UNS – Program Studi (Prodi) D-3 Farmasi Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memberikan pelatihan pembuatan balsam aromaterapi di Kelurahan Mojosongo, Jebres, Surakarta. Ini merupakan pengabdian masyarakat melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) UNS tahun 2022. Tujuannya adalah untuk memberikan pendampingan dalam pembuatan formula sediaan balsam aromaterapi.
Tim PKM UNS 2022 diketuai oleh M. Fiqri Zulpadly M. H., M. Biomed., yang beranggotakan Anif Nur Artanti, M.Sc., Dian Eka Ermawati, M.Sc., Wisnu Kundarto, M.Biomed., Sholichah Rohmani, M.Sc., Heru Sasongko, M.Sc., dan Dr. Diyah Tri Utami. Tim ini berasal dari Riset Grup (RG) Farmasi Terapan yang merupakan kelompok peneliti dalam pengembangan riset terapan dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu bidang kajian yang diangkat adalah teknologi formulasi sediaan semisolid misalnya sediaan salep. Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar.
Dalam pembuatannya, minyak atsiri digunakan sebagai bahan aktif balsam aromaterapi. Minyak atsiri merupakan minyak yang mudah menguap sehingga banyak yang menyebut minyak terbang. Dalam bahasa internasional biasa disebut essential oil atau minyak essen. Minyak atsiri bersifat khas sebagai pemberi aroma. Minyak atsiri sendiri umumnya tidak berwarna, namun pada penyimpanan yang lama warnanya berubah menjadi lebih gelap.
Tim PKM UNS turut menjelaskan, salah satu tanaman minyak atsiri yang cukup potensial yaitu Gandapura Gaultheria fragrantissima. Minyak atsiri spesies ini mengandung metil salisilat sangat tinggi yang banyak digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi dan kosmetik. Maka dari itu, pada pengabdian ini minyak gandapura digunakan sebagai bahan utama dalam formula balsam aromaterapi.
“Melihat situasi dan kondisi saat ini, masyarakat sudah bisa beraktivitas secara normal kembali namun tetap melaksanakan prokes ketat. Hal ini didukung oleh kebijakan pemerintah yang memberikan kelonggaran kepada masyarakat untuk beraktivitas di luar ruangan, sehingga badan dan pikiran tentunya akan terasa cepat lelah, letih, lesu, lunglai, dan lemas. Ini tentunya sedikit dapat diatasi dengan penggunaan balsam aromaterapi yang dapat menyegarkan pikiran kembali,” terang Fiqri Zulpadly dalam rilis yang diterima uns.ac.id, Selasa (14/6/2022).
Pelatihan yang digelar pada Rabu (25/5/2022) ini memberikan dampak positif kepada warga Kelurahan Mojosongo. Pengetahuan warga Kelurahan Mojosongo mengenai konsep pembuatan produk balsam aromaterapi semakin bertambah. Warga Kelurahan Mojosongo dapat semakin bersemangat dalam menciptakan produk dari bahan herbal. Beberapa peserta juga dapat semakin termotivasi menuangkan dan mengembangkan produk balsam aromaterapi. Pihak Kelurahan Mojosongo turut memberikan apresiasi terhadap program pengabdian ini. Mereka berharap kerja sama antara Prodi D-3 Farmasi UNS dengan Kelurahan Mojosongo dapat semakin berkembang.
PKM yang diselenggarakan di Kelurahan Mojosongo ini diharapkan meningkatkan keterampilan warga untuk memproduksi sediaan balsam aromaterapi secara mandiri. Keterampilan baru ini dapat digunakan masyarakat dalam kesehariannya. Selain itu, hasil dari kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) warga dalam memulihkan dan meningkatkan perekonomian rumah tangga pasca pandemi Covid-19. Humas UNS
Reporter: Rangga Pangestu Adji
Editor: Dwi Hastuti
Tag:Herbal, Minyak Atsiri