Prodi D-3 Farmasi UNS Dampingi Sekolah Produksi Hand Sanitizer Minyak Atsiri Secara Mandiri
D3 Farmasi – Sejak awal tahun ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mencanangkan sekolah-sekolah untuk dapat melaksanakan sekolah tatap muka mulai Tahun Ajaran 2021/2022. Berdasarkan rencana, awal Tahun Ajaran baru tersebut dimulai pada Juli 2021. Namun, dengan lonjakan kasus Covid-19 yang hampir merata di Indonesia, rencana ini harus ditunda terlebih dahulu.
Kendati demikian, penundaan sekolah tatap muka tidak menyurutkan semangat para guru untuk mempersiapkan segala sesuatu termasuk hand sanitizer yang sangat dibutuhkan jika sekolah tatap muka mulai digelar. Berhubungan dengan hal itu, Program Studi (Prodi) D-3 Farmasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melalui Grup Riset Farmasi Terapan melakukan pendampingan berkelanjutan bagi sekolah untuk membuat hand sanitizer secara mandiri.
Pendampingan berkelanjutan tersebut dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Prambanan. Program yang diketuai oleh Wisnu Kundarto dengan anggota Dian Eka Ermawati, Anif Nur Artanti, Sholichah Rohmani, Heru Sasongko, dan M. Fiqri Zulpadly ini mendampingi guru-guru di SMP 1 Muhammadiyah Prambanan membuat hand sanitizer atau penyanitasi tangan. Berbeda dengan penyanitasi tangan lainnya, produk tersebut ditambah dengan minyak atsiri.
“Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan proses berkelanjutan. Transfer of knowledge, dan pelatihan pembuatan hand sanitizer telah kami adakan pada 5 Juni 2021, dilanjutkan dengan follow up kegiatan pada 19 Juni 2021 sampai sekarang,” ujar Wisnu Kundarto.
Wisnu menambahkan bahwa hasil kegiatan tersebut sangat memuaskan karena pihak sekolah sudah berhasil membuat penyanitasi tangan dengan varian aroma lavender bermerk “Surya”. Tim pendamping berharap penyanitasi tangan tersebut tidak hanya bisa membunuh kuman, tapi juga bisa memberikan ketenangan melalui aromaterapi pada produk tersebut.
Kepala SMP Muhammadiyah 1 Prambanan, Daswati Rofiatun Sahifah mengungkapkan bahwa pihak sekolah sangat antusias dengan program ini. Dia mengaku terbantu dengan adanya pendampingan berkelanjutan melalui Program Kemitraan Masyarakat tahun 2021.
“Sekolah juga akan membuat varian lain dengan aroma tea tree, rosemary, lemon, dan sweet orange setelah kegiatan penerimaan siswa baru selesai,” pungkasnya.
Saat ini, produk tersebut baru diproduksi dan digunakan secara terbatas di kalangan sekolah. Humas UNS
Reporter: Ida Fitriyah
Editor: Dwi Hastuti